Harpitnas
Posted on 31 March 2006Hari ini adalah Harpitnas (baca: Hari Kejepit Nasional) yang diresmikan pemerintah SBY menjadi hari cuti bersama. Diberitakan bahwa pemerintah berencana menetapkan cuti bersama tahun 2006 dan 2007 masing-masing selama enam hari. Alasannya, untuk memberikan lebih banyak waktu bagi para pekerja dan pegawai agar bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk bersilaturahmi dengan keluarga, sanak saudara dan sahabat. Juga menjadi waktu untuk memupuk energi supaya selanjutnya semua bisa melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan tidak tambah bermalas-malasan.
Sungguh saya heran, tanpa perlu ditetapkan pun, Indonesia sudah memiliki hari libur yang sedemikian banyak jika dibandingkan negara lain. Sejujurnya saya sempat salut pada pemerintahan SBY yang tidak melakukan penggeseran hari libur, seperti yang terjadi pada pemerintahan sebelumnya. Namun sayang, ‘pemaksaan’ hari libur ini pun terjadi (seakan-akan kita ini kurang banyak hari libur saja <g>).
Saya pikir penambahan hari libur seperti ini kurang bermanfaat, karena:
- Masih banyak karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu. Adanya cuti ‘paksa’ ini justru membuat mereka mempunyai harpitnas yang lebih menyedihkan, dua hari libur, satu hari masuk, dan satu hari libur kembali.
- Peningkatan kegiatan pariwisata/rekreasi karena cuti ‘paksa’ ini tidaklah terpengaruh banyak. Bilamana orang ingin berlibur ke kota lain di libur weekend yang panjang, pastilah mereka akan memesan hotel/penginapan dan melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya (termasuk mengurus ijin cuti pada harpitnas). Nah, bila diberikan cuti ‘paksa’ atas harpitnas, orang-orang justru akan menjadi enggan pergi karena merasa sulit mempersiapkan akomodasi/transportasi/dll dalam waktu yang singkat; dan mereka merasa kurang nyaman berlibur di tempat dengan tingkat keramaian yang sangat tinggi.
- Kondisi keuangan yang sulit juga membuat masyarakat berpikir ulang untuk menghabiskan uang untuk berlibur. Mereka merasa lebih baik uang ditabung untuk keperluan rumah tangga yang kian meningkat.
- Di surat kabar diberitakan bahwa banyak Pegawai Negeri berkeberatan atas cuti ‘paksa’ ini. Saya pikir hal ini wajar saja, karena harpitnas-nya kebetulan hari Jumat, yang merupakan hari pendek bagi mereka dengan aktivitas yang cukup ringan. Selain itu, mereka punya rencana tersendiri atas jatah cuti, misalnya dengan menggabungkannya dengan libur Lebaran nanti.
Semoga pemerintah bisa berpikir lebih jernih sebelum memutuskan hal-hal seperti ini, dan juga melakukannya dalam waktu yang cukup (berarti harus direncanakan matang-matang). Kiranya cuti ‘paksa’ ini juga tidak dimaksudkan untuk mengakomodasi kepentingan orang/golongan tertentu.
Selamat berlibur deh bagi yang kebagian cuti ‘paksa’ bersama :-).
Popularity: 9% [?]
Leave a reply
Most Recent Posts
- 7 Days Licensed NLP Practitioner (Day 3)
- 7 Days Licensed NLP Practitioner (Day 2)
- 7 Days Licensed NLP Practitioner (Day 1)
- Belajar Bisnis Internet GRATIS
- Bandung BootCamp 2008 – Day 0
- Seminar Marketing Revolution – Tung Desem Waringin
- Wisata ke Jogjakarta dan Candi Borobudur
- Palm Beach Resort, Jepara (3)
- Palm Beach Resort, Jepara (2)
- Palm Beach Resort, Jepara (1)
Most Popular Posts
- Permainan Logika yang Sangat Menantang
- Posting JalanSutra tentang Makanan Semarang
- Reset Admin Password di WinXP
- Comment Spam dan Akismet
- Seminar Dahsyat ala Tung Desem Waringin
- Aneka Makanan Semarang
- Diskusi "Mengelola Mail Server"
- Tahu Isi Benak Pikiran??
- Symantec AntiVirus Corporate Edition dan Firewall
- Matahari Dikelilingi Awan Gelap dan Pelangi
- Video Conference, Telkom, dan Hotel Ciputra Semarang
- Wisata ke Jogjakarta dan Candi Borobudur
- SiteBar
- Sekilas Makanan di Salatiga
- Belajar Bisnis Internet GRATIS
- Seminar "Managing Business with Great Success" James Gwee
- Bandung BootCamp 2008 - Day 0
- Local Queue in MDaemon 8.x
- Seminar Marketing Revolution - Tung Desem Waringin
- SuperCamp "Becoming a Money Magnet"