« - »

Piala Dunia

Posted on 14 June 2006

Genderang Piala Dunia 2006 telah ditabuhkan. Dengan itu, dimulai pulalah kegiatan menonton bola hingga larut malam, mendiskusikan aksi jawara sepakbola di lapangan, dan seabreg kegiatan lain yang berhubungan dengan sepakbola. Ada dua hal yang ingin saya utarakan berkaitan dengan Piala Dunia 2006 dan pengelolaan keuangan, yaitu menonton bareng di kafe/hotel dan taruhan.

Banyak orang suka nonton bola beramai-ramai dengan para penggemar bola lainnya. Kata mereka, sungguh mengasyikkan; bisa bersorak bareng saat terjadi gol, bisa ber-huuuuu ria bila ada tim yang bermain buruk, dll. Nonton bola di kafe/hotel mulai menjadi suatu kebutuhan bagi pecandu bola; sayangnya kegiatan ini membutuhkan dana tambahan yang tidak sedikit pula, mulai dari cover charge, minuman, makanan kecil, dll. “Ah, Piala Dunia khan cuman diadakan empat tahun sekali, masak sih cuman nonton TV di rumah?? Mana seru?!“, demikian ujar teman saya yang hobi bola. Walaupun bukan seorang penggemar bola, saya bisa memahami betapa menggebu-gebunya keinginan para pecandu bola nonton bola bareng di kafe/hotel.

Sebenarnya, ada beberapa cara untuk tetap bisa mensiasati keinginan nonton bola bareng tanpa banyak mengganggu keuangan pribadi. Pertama, kita perlu mengetahui perkiraan biaya untuk nonton bola bareng di kafe/hotel; lalu kita atur/sepakati frekuensi maksimal nonton bola di kafe sehingga kita mendapatkan angka anggaran dana yang dibutuhkan. Toh tidak setiap pertandingan harus ditonton di kafe/hotel, bukan?? Pilih saja beberapa pertandingan yang Anda favoritkan atau yang Anda rasa penting saja. Setelah itu, kita bisa melakukan penghematan di sana-sini untuk mendapatkan dana tersebut, misalnya mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya, memilih makan siang/malam yang lebih murah tanpa mengesampingkan faktor gizi dan kebersihan, dll. Andaikata hasil penghematan tersebut masih belum mencapai anggaran, maka kita perlu mencoret pertandingan yang paling tidak digemari dari daftar pertandingan favorit/penting tadi. Toh Anda masih bisa menontonnya via TV, bukan??

Paling seru adalah tatkala menonton pertandingan favorit dan kita memasang taruhan atas tim yang dijagokan. Di sini saya tidak berniat mengulas masalah taruhan dari sudut pandang agama ataupun hukum kenegaraan; melainkan dari segi keuangan. Sangat jarang ada orang yang kaya karena taruhan (terkecuali bandar), dan andaikata ada sekalipun, biasanya uang hasil kemenangan tersebut akan habis begitu saja tanpa ada hasil kekayaan yang bisa disimpan dengan baik. Selain itu, taruhan uang (apalagi yang berjumlah besar) sangat berpotensi mengganggu pengelolaan keuangan yang selama ini kita coba lakukan dengan baik. Di saat telah menderita kekalahan, secara emosionil, kita semakin terpacu untuk mempertaruhkan uang yang semakin banyak agar bisa (baca: diharapkan) membayar kekalahan sebelumnya (syukur-syukur memperoleh keuntungan). Saya ingatkan, janganlah pernah berpikir untuk membangun keuangan pribadi dengan hasil kemenangan bertaruh.

Selamat menikmati Piala Dunia 2006 sambil tetap mengelola keuangan!!

Popularity: 11% [?]

Komentar dan masukan tentang artikel ini akan sangat bermanfaat bagi semua orang. Silakan isi form komentar di bawah ini. Terimakasih sebelumnya!


One Response to 'Piala Dunia'

Subscribe to comments with RSS or TrackBack to ' Piala Dunia '.


  1. on June 2nd, 2009 at 7:10 am

    […] Some Indonesian IT-geeks who used to post only IT-related issued dont want to be left behind either. Hianoto, for example, make a long posting (in Bahasa Indonesia) about how to enjoy watching the World Cup without friends. […]

Leave a reply