7 Days Licensed NLP Practitioner (Day 2)
Posted on 26 October 2008Hari ini saya terbangun dengan kondisi yang masih mengantuk.
Betapa tidak?
Kemarin saya hanya tidur sekitar 2-3 jam saja karena tidur tengah malam (kejar setoran, hehehe) dan harus bangun pagi hari untuk berangkat ke Jakarta. Nah kemarin pun kejadian hampir mirip terjadi. Saya terpaksa baru bisa tidur jam 2 pagi dan terbangun jam 6 pagi karena koneksi Internet 3.5G dari IM2 sangatlah LAMBAT sehingga pekerjaan mengejar setoran ini harus diselesaikan dalam 2 shift.
Pagi hari tadi saya sarapan di Restoran Teluk Jakarta.
Ada sesuatu yang spesial di sana, tepatnya di samping kanan tangga melingkar, ada sebuah counter makanan tradisional yang menyajikan Nasi Gudeg. Sebenarnya gudegnya sendiri tidaklah terasa semanis gudeg di Jogja, maklum gudeg versi hotel bintang empat sehingga harus "aman" dikonsumsi berbagai khalayak nasional dan internasional. Telurnya terasa gempi (baca: kenyal), tempe dan tahu bacemnya pun terasa cukup enak di lidah. Arehnya sendiri berwarna putih terang.
Seperti biasa, saya pun mengambil makanan lain yaitu omelette keju dan jamur. Sayangnya sang koki menggoreng terlalu cepat sehingga saya masih mendapati sekian banyak potongan keju yang masih dalam bentuk aslinya (lembaran). Untunglah croissant isi coklatnya sangat prima untuk menggantikan kualitas omelette yang kurang yummy tadi.
Saat makan siang, saya mengambil sepiring nasi goreng disertai bakmie goreng, ayam goreng, asem-asem daging sapi, dan soto ayam Kudus. Nasi goreng dan bakmie goreng terasa standar saja, bahkan ayam gorengnya terasa alot saat digigit atau dipotong dengan sendok; namun soto ayam Kudusnya patoet dipoedjiken (demikian kata teman saya, Budi "j4j4np4s4r").
Masih belum puas, kembali saya mengincar counter makanan tradisional. Kali ini mereka menyajikan nasi gulai sapi. Berbeda dengan sensasi makan pagi sebelumnya, nasi gulai sapi ini kurang ‘nendang’.
Tapi untunglah rasa penasaran saya bisa terobati dengan segelas es krim dengan taburan coklat mesis dan kacang almond.
Sayangnya, saat saya mengetik artikel ini, koneksi 3.5 IM2 masih sangat mengecewakan. Walaupun signalnya menunjukkan 5 bar, tapi bisa jadi kecepatannya masih kalah jauh jika dibandingkan dengan koneksi dial-up modem. Semoga 3.5G IM2 bisa semakin membaik.
Popularity: 22% [?]
Leave a reply
Most Recent Posts
- 7 Days Licensed NLP Practitioner (Day 3)
- 7 Days Licensed NLP Practitioner (Day 2)
- 7 Days Licensed NLP Practitioner (Day 1)
- Belajar Bisnis Internet GRATIS
- Bandung BootCamp 2008 – Day 0
- Seminar Marketing Revolution – Tung Desem Waringin
- Wisata ke Jogjakarta dan Candi Borobudur
- Palm Beach Resort, Jepara (3)
- Palm Beach Resort, Jepara (2)
- Palm Beach Resort, Jepara (1)
Most Popular Posts
- Permainan Logika yang Sangat Menantang
- Posting JalanSutra tentang Makanan Semarang
- Reset Admin Password di WinXP
- Comment Spam dan Akismet
- Seminar Dahsyat ala Tung Desem Waringin
- Aneka Makanan Semarang
- Diskusi "Mengelola Mail Server"
- Tahu Isi Benak Pikiran??
- Symantec AntiVirus Corporate Edition dan Firewall
- Matahari Dikelilingi Awan Gelap dan Pelangi
- Video Conference, Telkom, dan Hotel Ciputra Semarang
- Wisata ke Jogjakarta dan Candi Borobudur
- SiteBar
- Sekilas Makanan di Salatiga
- Belajar Bisnis Internet GRATIS
- Seminar "Managing Business with Great Success" James Gwee
- Bandung BootCamp 2008 - Day 0
- Local Queue in MDaemon 8.x
- Seminar Marketing Revolution - Tung Desem Waringin
- SuperCamp "Becoming a Money Magnet"