« - »

Mudik

Posted on 13 November 2004

Sungguh luar biasa, semalaman saya melihat kemacetan parah terjadi di sepanjang jalan Bawen – Ungaran – Semarang, dipenuhi sekian banyak mobil dan motor yang digunakan untuk mudik. Bahkan rekan kami membutuhkan waktu 1,5 jam untuk pergi dari suatu pabrik di sekitar Karangjati Bawen ke suatu pabrik di Ungaran, dimana biasanya hanya membutuhkan waktu 15 menit !! Sungguh gila.

Dimana-mana kita dengar kemacetan terjadi, semua tiket kendaraan umum ludes terbeli, bahkan dengan harga yang mahal sekalipun. Semua pusat jajan dan oleh-oleh dipenuhi para pemudik. Banyak warung makan dipinggir jalan dipenuhi para pemudik. SPBU pun dipadati para pemudik.

Sungguh, mudik menjadi suatu fenomena nasional; suatu ritual tahunan yang dijalani banyak penduduk Indonesia. Mereka tidak segan-segan merogoh kocek dalam-dalam, mengeluarkan uang yang tidak sedikit, untuk mensukseskan acara mudiknya!! Tidak jarang mereka menyewa mobil, membawa sekian banyak barang elektronik, mengenakan perhiasan emas dll untuk meningkatkan gengsi mereka di kampung halamannya.

Setelah Lebaran, mereka pun kembali ke kotanya masing-masing untuk kembali bekerja; kembali mengumpulkan rupiah demi rupiah; dan ironisnya tak jarang mereka menjual kembali barang elektronik maupun perhiasan emasnya untuk keperluan hidup sehari-hari. Perlukah itu ??

Saya rasa Lebaran merupakan suatu wadah yang sangat tepat untuk kembali bersilaturahmi dengan sanak keluarga di kampung halaman; namun tidaklah perlu melakukan sekian banyak pemborosan hanya sekedar meningkatkan gengsi atau hal-hal lain yang kurang perlu. Lebih baik simpan uang berlebih tadi sebagai tabungan dalam masa yang sulit; bila memang berlebih, bisa disumbangkan kepada pihak lain sebagai sedekah untuk membantu yang kesusahan, bukan begitu ??

Selamat bermudik ria, selamat libur Lebaran 🙂

Popularity: 2% [?]

Komentar dan masukan tentang artikel ini akan sangat bermanfaat bagi semua orang. Silakan isi form komentar di bawah ini. Terimakasih sebelumnya!


Leave a reply